Kamis, 10 November 2011

Sang Bajak Laut Yang Melegenda BlackBeard


Edward Teach a.k.a Black Beard


Blackbeard sangat di takuti dan menjadi terror kepada semua yang menjadi musuhnya selama masa kejayaannya yang pendek hanya dua tahun. Blackbeard seorang yang bertubuh besar, ia memiliki tinggi lebih dari 6 kaki dan memiliki jenggot hitam panjang, sehingga ia di berikan julukan Blackbeard (si janggut hitam). Menyalakan korek api dan rami dimakamkan di jenggotnya membuatnya muncul dalam pertempuran sengit, wajah seperti setan dengan asap yang membumbung tinggi. Berbekal pisau, pedang dan pistol Blackbeard menjadi sosok yang sangat di takuti.
Awalnya ia dikenal sebagai Edward Teach atau Edward Thatch, yang mungkin itu adalah nama aslinya, Blackbeard kemungkinan besar lahir di Bristol, Inggris. Blackbeard menjadi bajak laut setelah menjabat sebagai privateer Inggris selama Perang Ratu Anne (Perang Suksesi Spanyol 1701-1713).
AWAL KARIR
Setelah perang teach bergabung dengan bajak laut Benjamin Horingold sebagai awak kapal sebuah sekoci Jamaika. Horingold memberikan perintah kepada blackbeard untuk menangkap sebuah kapal pada tahun 1716 sampai pada pertengahan tahun 1717, mereka berdua menjadi pasangn yang ditakuti diantara musuh-musuhnya.
Dan di sini cerita sebenarnya dimulai.Pada bulan November 1717 Blackbeard dan Hornigold mengambil 26 senjata Prancis Merchantmen disebut Concorde. Selanjutnya Hornigold menerima penawaran Kerajaan berupa pengampunan dan pensiun, meninggalkan Blackbeard yang menolak amnesti. dan bergabung kapal Concorde, ia menaikan sampai 40 senjata dan mengganti nama kapalnya menjadi Queen Anne's Revenge.


Bendera Bajak laut BalckBeard

Puncak Kesuksesan Tak lama kemudian, Queen Anne menemui kapal bajak laut 10-gun, kapal bajak laut Revenge, diperintah oleh Stede Bonnet, "The Gentleman Pirate." Tidak butuh waktu lama bagi bajak laut Blackbeard untuk menjadi kapten kapal bajak laut Revenge dan membawa Bonnet ke Queen Anne sebagai "tamu,". Antara 1717 dan 1718 dua kapal tersebut merebut banyak kapal dan termasuk dua kapal memutuskan untuk tetap bagian dari armada blacbeard.

Dengan empat kapal dan 300 bajak laut Blackbeard berada di puncak karirnya, berlayar dan memblokade Charleston, South Carolina. Merebut banyak kapal dagang dan menghentikan semua lalu lintas laut lainnya, salah satu kapal yang dirampas adalah kapal terkemuka Charleston yang didalamnya terdapat anak-anak. Blackbeard meminta tebusan untuk para sandera itu bukan emas atau perak tetapi lemari obat. Namun utusan Blackbeard yang dikirim ke darat malah berpesta minum-minum dalam waktu yang lama sehingga Blackbeard hampir mengeksekusi para sandera sebagai tenggat waktu yang sudah habis. Untungnya pesan itu disampaikan dan tebusan diterima sebelum kru Blackbeard's menyelesaikan persiapan untuk menggantung sandra. sebelum dilepaskan para sandera di rebut dan di ambil perhiasannya
Blackbeard menuju Beaufort Inlet di mana ia kapalnya terdampar dengan sebuah kapal yang lebih kecil. sebagian besar anak buahnya meninggalkan kapal, Blackbeard naik satu kapal kecil dengan semua harta dan dengan anggotanya yang paling setia kemudian mulai berlayar ke Bath, North Carolina di mana ia menerima pengampunan dan seharusnya pensiun dari pembajakan. Namun ia terus melakukan beberapa penjarahan.


Kejatuhan BlackBeardCemas atas dekatnya Blackbeard's ke Virginia, Gubernur Alexander Spotswood dari Virginia menyewa dua kapal-kapal kecil yang dipimpin oleh Letnan Robert Maynard untuk memburu dan menghancurkan Blackbeard dengan bayaran 100 pound. Maynard akhirnya melacak keberadaan Blackbeard di sebuah teluk kecil di bagian dalam OcracokeIsland. Dengan angin rendah diperlukan kapal-kapal kecil untuk mencapai Blackbeard, kapal pertama melakukan serangan secara tiba-tiba. Blackbeard mencoba melarikan diri namun kapal Maynard berhasil merusak tali-temali mereka, memaksa kapal Blackbeard's ke darat. dia bersembunyi di dalam palka, Maynard berhenti di kapal Blackbeard dan setelah melihat kapal kosong yang seharusnya bisa dinaiki oleh 10 orang. anak buah Maynard menemukan blackbeard dan terjadi perkelahian. Dikatakan bahwa Blackbeard ditembak 5 kali dan ditikam lebih dari 20 kali sebelum ia tewas dalam pertempuran. Maynard menang menggantung kepala Blackbeard untuk mendapatkan upahnya.

Meskipun banyak yang telah mencari, termasuk Maynard, harta karun Blackbeard's yang dikuburkan, hartanya belum ditemukan. Hanya ia yang tahu lokasinya dan sekarang sudah hilang oleh waktu, jika bahkan hartanya benar-benar ada.
readmore »»  

Makhluk Misterius Bernama Yeti

Berbicara soal pegunungan Himalaya, maka kita tak bisa lepas dari sosok makhluk misterius bernama Yeti. Meski keberadaannya masih diragukan, namun penduduk desa di Himalaya dan para pemburu di sana percaya Yeti adalah penghuni di pegunungan Hilamaya.
Yeti atau manusia salju yang menakutkan adalah sejenis primata besar yang menyerupai manusia yang menghuni wilayah pegunungan Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat di wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga menyebutnya “Bonmanche” yang berarti “manusia liar” atau “Kanchanjunga rachyyas” yang berarti “Iblis Kanchanjunga.”

Tahun 1832, makhluk misterius ini pertama kali mencuat ke dunia. Ketika itu perwakilan Inggris yang berada di Nepal bernama B.H. Hodgson mengaku pernah bertemu makhluk dengan ciri-ciri fisik berbulu hitam tidak berekor dan berjalan tegak.
Ratusan tahun berselang pada 1951, pendaki Inggris bernama Eric Shipton bahkan mensiarkan foto-foto jejak kaki Yeti. Jejak kaki itu panjangnya 13 inci dengan lebar 8 inci. Mulai itulah nama Yeti mulai terkenal di dunia.
Penduduk desa di Himalaya dan para pemburu setempat menyebutkan kalau mahluk itu pandai menyembunyikan diri, hal itu karena habitatnya terletak jauh dari jalur manusia.
Para pemburu di Himalaya mengatakan bahwa Yeti bukan manusia, dan mereka juga tidak tinggal di zona bersalju. Tempat tinggalnya adalah hutan Himalaya yang paling tinggi, dalam kelebatan yang nyaris tak tertembus. Di sana mahluk ini terkenal bergerak menggunakan keempat anggota badan atau berayun dan pohon ke pohon.
Kalau mahluk ini berkelana ke zona bersalju, tempat pendaki gunung mungkin melihatnya atau melihat jejak kakinya, mahluk ini berjalan tegak dengan gaya yang canggung. Sherpa, penduduk asli di Nepal menduga bahwa alasan mahluk ini melintasi ladang bersalju adalah mencari lumut yang mengandung garam yang tumbuh di batu moraine. Ilmuan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan bahwa mahluk itu bukan mencari lumut melainkan lumut kerak, yang kaya dalam gizi. Akhir tahun 2007 lalu, sekelompok penjelajah, mengatakan telah menemukan bukti baru mengenai keberadaan mahluk Yeti di Himalaya Nepal, sehingga timbul kehebohan baru di antara mereka yang percaya bahwa mahluk salju itu benar-benar ada.
Para penjelajah dari serial “Destination Truth”, mengatakan mereka menemukan tapak-tapak kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri itu untuk film dokumenter televisi. “Kami membawa tapak-tapak kaki ini ke Amerika Serikat untuk dianalisa lebih lanjut,” kata Josh Gates, pembawa acara serial tersebut kepada Deutsche Presse-Agentur di Kathmandu.
Salah satu tapak yang diperlihatkan Gates terdiri dari satu kaki utuh yang besarnya hampir dua kali ukuran tapak kaki manusia. Para penjelajah itu mengatakan mahluk tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.
Menurut Gates, tapak kaki itu ditemukan di suatu daerah terpencil yang tidak ditinggali manusia yang jaraknya tiga hari berjalan kaki dari Lukla, daerah yang jauhnya sekitar 250 kilometer arah barat laut dari ibu kota Nepal, Kathmandu. Banyak orang Nepal Himalaya dan Tibet percaya bahwa makhluk itu ada, meskipun bukti pastinya masih belum terungkap.
Bukti-bukti yang pernah diajukan seperti tengkorak dan pecahan tulang sudah ditolak para ahli yang menyebut tulang itu adalah tulang hewan. “Ada banyak orang yang Himalaya yang punya pengalaman sejati, dan saya tidak tahu bagaimana caranya agar kami bisa memasukkan semua saksi mata,” kata Gates.
Bagi Gates dan timnya, penemuan itu merupakan suatu yang tidak terduga, setelah mereka berkeliling ke puluhan negara demi mencari mahluk-mahluk sejenis Yeti. “Berbicara dengan penduduk setempat tentang penampakan yang mereka lihat dan menemukan sepotong bukti, meskipun bukan bukti nyata yang menyakinkan, adalah hal yang menggairahkan,” kata Gates.
readmore »»  

Legenda Flying Dutchman, Si Kapal Hantu yang Mengerikan

Kisah dan legenda mengenai Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia. Sudah banyak buku ditulis dengan mengangkat cerita legenda ini, bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest (2006) dan Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007) kapal hantu ini juga ikut dimunculkan.

Legenda Flying Dutchman si Kapal Hantu

Sebenarnya, apa itu Flying dutchman? Menurut cerita rakyat , The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi “tujuh lautan” selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup.
Banyak versi dari cerita ini. Menurut beberapa sumber, Legenda ini berasal dari Belanda, sementara itu yang lain mengklaim bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris, The Flying Dutchman (1826) oleh Edward Fitzball dan novel “The Phantom Ship” (1837) oleh Frederick Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita Belanda “Het Vliegend Schip” (The Flying Ship) oleh pastor Belanda A.H.C. Römer.
Versi lainnya termasuk opera oleh Richard Wagner (1841) dan “The Flying Dutchman on Tappan Sea” oleh Washington Irving (1855).
Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17 seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten “Ramhout Van Dam” atau “Van der Decken”) mengarungi lautan dari Holland ke pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa.
Ia dicurigai meminta bantuan iblis untuk mencapai kecepatan tadi. Namun ditengah pelayarannya menuju Cape of God Hope tiba-tiba cuaca buruk,sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal meminta supaya pelayaran dihentikan.
Tetapi sang kapten tidak mau, lalu dia berkata “aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus badai untuk mencapai kota tujuanku, atau aku beserta semua awak kapalku akan terkutuk selamanya”. Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga mereka kalah melawan alam.
Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten bersama para anak kapalnya itu menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya. Konon, Kapal tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. Cerita itu kemudian menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.
flying-dutchman
Sumber lain juga menyebutkan munculnya penyakit berbahaya di kalangan awak kapal sehingga mereka tidak diijinkan untuk berlabuh dipelabuhan manapun. Sejak itu, kapal dan awaknya dihukum untuk selalu berlayar, tidak pernah berlabuh/menepi. Menurut beberapa versi, ini terjadi pada tahun 1641, yang lain menebak tahun 1680 atau 1729.
Terneuzen (Belanda) disebut sebagai rumah sang legenda Flying Dutchman, Van der Decken, seorang kapten yang mengutuk Tuhan dan telah dihukum untuk mengarungi lautan selamanya, telah diceritakan dalam novel karya Frederick Marryat – The Phantom Ship dan Richard Wagner opera.

Penampakan kapal hantu Flying Dutchman

Banyak saksi yang mengaku telah melihat kapal hantu ini. Pada tahun 1939 kapal ini terlihat di Mulkzenberg. Pada tahun 1941 seklompok orang di pantai Glencairn menyaksikan kapal berlayar yang tiba-tiba lenyap ketika akan menubruk batu karang. Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942.
Bahkan ada suatu catatan kisah tentang pelayaran Christoper Columbus,waktu itu awak kapal Columbus melihat kapal terkatung katung dengan layar mengembang. Setelah itu awak yang pertama melihat langsung tewas seketika. Mitos ahir-ahir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal modern melihat kapal hantu ini dan awak kapal modern memberi signal, maka kapal modern itu akan tenggelam atau celaka.
Bagi seorang pelaut, pertemuan yang tak diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan mendatangkan bahaya bagi mereka dan konon, ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan berpapasan dengan kapal hantu tersebut, yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar kapal mereka sebagai perlindungan.
dokumentasi penampakan flying dutchman

Dokumentasi penampakan Flying Dutchman, si kapal hantu

Beberapa Laporan Penampakan The Flying Dutchman yang sempat didokumentasikan :
  1. 1823 : Kapten Oweb, HMS Leven mengisahkan telah dua kali melihat sebuah kapal kosong terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan , namun dalam sekejap mata kapal tersebut kemudian menghilang.
  2. 1835 : Dikisahkan pada tahun itu, sebuah kapal berbendera Inggris yang terkepung oleh badai ditengah samudera, didatangi oleh sebuah kapal asing yang disebut-sebut sebagai Kapal Hantu The Flying Dutchman , kemudian secara tiba-tiba kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan ingin menabrak kapal mereka, namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal asing tersebut kemudian lenyap seketika.
  3. 1881 : Tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King George V telah melihat sebuat kapal tak berawak yang berlayar menentang arus kapal mereka. Keesokan harinya, salah seorang daripada mereka ditemui mati dalam keadaan yang mengerikan.
  4. 1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat kapal hantu tersebut.
  5. 1939 : kapal ini terlihat di Mulkzenberg, beberapa orang yang menyaksikannya terkejut kerana kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang
  6. 1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan sebuah kapal usang yang menabrak batu karang dan terpecah belah, namun setelah dilakukan penyelidikan di TKP, tidak ada tanda-tanda dari bangkai kapal tersebut.
  7. 1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal kosong memasuki perairan Table Bay kemudian menghilang.Seorang pegawai telah mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam catatan hariannya.
  8. 1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942.
  9. 1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporakan melihat sebuah kapal misterius yang terombang-ambing ditengah lautan dalam keadaan kosong dengan teleskopnya.
Selama berabad-abad, legenda The Flying Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826 Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal seperti Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini.
Istilah Flying Dutchman juga dipakai untuk julukan beberapa atlet sepakbola, terutama para pemain ternama asal Belanda. Ironisnya, bintang veteran negeri Orange, Dennis Bergkamp justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia dijuluki The Non-Flying Dutchman.
Dari kisah legenda di atas, pasti banyak orang yang skeptis mendengarnya. Tapi bagi mereka yang benar-benar mempercayai kisah dari Kapal Hantu The Flying Dutchman ini, mungkin di hati mereka akan selalu tertanam rasa penasaran dan selalu mencoba untuk menunggu terkuaknya misteri Flying Dutchman si kapal Hantu tersebut.
readmore »»