Ada fakta unik seputar serangga Tomcat, kumbang genus Paederus yang baru-baru ini menyerang warga Surabaya, mengakibatkan warga mengalami dermatitis.
Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Haris Sutrsino, mengatakan, “Serangga ini sebenarnya terbang dengan carayang unik. Terbangnya vertikal.”
Tak seperti serangga umumnya yang terbang dalam posisi tubuh horisontal, serangga ini terbang dengan tubuh tegak. Alhasil, kepala serangga ini pun menghadap ke atas saat terbang.

Serangga Tomcat yang memproduksi racun paederin, menyebabkan dermatitis.
Menurut Hari, cara terbang serangga yang termasuk dalam ordoColeoptera ini bisa jadi merupakan akibat dari karakteristik sayap yang dimiliki.
“Biasanya sayap serangga menutupi seluruh bagian tubuh. Tapi sayap serangga ini tidak. Mungkin karena sayap tersebut cara terbang serangga ini berbeda,” papar Hari.
Hari mengatakan, kumbang Paederus sebenarnya merupakan serangga yang menguntungkan bagi petani. Paederus adalah predator bagi hama seperti wereng.
Jika serangga ini sampai menyerang manusia, seperti yang terjadi diSurabaya, maka sebenarnya serangga hanya bermaksud melindungi diri. Kemungkinan ada aktivitas manusia yang mengganggu.
Di kawasan perkotaan, serangga jenis ini bisa hidup di kawasan taman kota. Biasnya, serangga ini memakan telur serangga pemakan daun yang terdapat di habitatnya.
Pada masyarakat yang terkena serangan serangga ini, Hari mengimbau agar tak panik. Cukup mencuci dengan air sabun dan melakukan pengobatan, misalnya dengan salep Acyclovir 5 persen.
Selain itu, warga bisa mencegah kehadiran si Tomcat dengan menutup jendela saat hari mulai gelap sebelum mematikan lampu.
Sumber :
kompas.com
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar